
Foto: Amirullah Yahya, SKM, saat menyampaikan pandangan tentang penguatan jabatan strategis untuk pencegahan stunting di Barru.
BARRU — Kibarbarru.com Upaya Pemerintah Kabupaten Barru dalam menekan angka stunting dinilai belum menyentuh akar permasalahan. Penanganan yang selama ini difokuskan pada perubahan perilaku masyarakat dianggap belum cukup, karena aspek struktural dalam pengambilan kebijakan dan pengelolaan program kesehatan masih menghadapi tantangan serius.
Menurut Amirullah Yahya, SKM, alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Timur, pengisian jabatan strategis di Dinas Kesehatan dan Puskesmas seharusnya melibatkan sarjana kesehatan masyarakat murni, bukan hanya tenaga medis seperti dokter.
“Dokter adalah profesi teknis yang fokus pada aspek kuratif dan rehabilitatif. Sementara pencegahan dan promosi kesehatan adalah ranah ilmu kesehatan masyarakat. Ketika jabatan strategis justru diisi oleh profesi yang bukan berbasis FKM murni, maka peran SKM menjadi terpinggirkan,” jelasnya.
Amirullah, yang juga pernah menjadi Koordinator Wilayah IV Ikatan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia, menyoroti bahwa banyak jabatan kunci kini diisi oleh dokter yang melanjutkan studi ke Fakultas Kesehatan Masyarakat, meski dasar keilmuannya bukan di ranah promotif dan preventif.
“Seharusnya FKM diberi ruang penuh untuk memimpin strategi promotif dan preventif. Karena di sanalah akar dari peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” tegasnya lagi.
Ia menekankan, meskipun fenomena ini terjadi secara nasional, Barru yang dikenal memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan kesehatan masyarakat seharusnya menjadi pelopor dalam penempatan tenaga kesehatan masyarakat secara proporsional.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pencegahannya memerlukan pendekatan lintas sektor, dengan penekanan pada promosi gizi, sanitasi, serta perilaku hidup bersih dan sehat — bidang yang menjadi kompetensi utama lulusan FKM.
Amirullah berharap agar ke depan, kebijakan pengisian jabatan di sektor kesehatan lebih mempertimbangkan latar belakang keilmuan yang sesuai, agar strategi pencegahan benar-benar berdampak nyata dalam menekan angka stunting di Barru.
Posting Komentar untuk "Pengisian Jabatan Strategis Dinilai Belum Tepat, Upaya Tekan Stunting di Barru Perlu Evaluasi"