Catatan Lepas, Syam M. Djafar: Kepercayaan Publik Bergantung pada Integritas Jurnalis

Syamsu Marlin
Syam M. Djafar

Opini - Kibarbarru.com , Di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya tuntutan publik terhadap transparansi, peran jurnalis kembali mendapat sorotan. Profesi ini bukan sekadar menulis berita, tetapi menjadi penjaga nurani publik yang memikul tanggung jawab besar dalam menjaga integritas informasi.

Etika jurnalistik bukan pilihan, melainkan pedoman utama yang wajib dijunjung tinggi oleh setiap insan pers. Keakuratan, keberimbangan, objektivitas, dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi adalah nilai-nilai yang harus menjadi nafas dalam setiap peliputan.

Salah satu prinsip utama dalam dunia jurnalistik adalah menulis berdasarkan fakta. Informasi yang layak disiarkan adalah yang dapat diverifikasi, valid, dan bukan sekadar asumsi atau rumor. Keakuratan menjadi pilar utama kepercayaan antara media dan masyarakat. Berita yang bias atau tidak memberikan ruang kepada semua pihak dalam sebuah isu berisiko menciptakan narasi yang menyesatkan.

Prinsip cover both sides adalah syarat mutlak dalam kerja jurnalistik. Tanpa keberimbangan, media bisa terjebak dalam keberpihakan yang tidak adil. Seorang jurnalis sejati tidak boleh membawa kepentingan pribadi, politik, atau golongan ke dalam pemberitaan. Netralitas, objektivitas, dan kebebasan dari konflik kepentingan harus dijaga secara konsisten.

Kesalahan kecil seperti salah menulis nama, angka, atau lokasi bisa berdampak besar. Karena itu, ketelitian adalah keniscayaan. Bahasa berita pun harus lugas dan mudah dipahami, agar pesan yang disampaikan bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam peliputan isu-isu sensitif seperti konflik, bencana, atau kekerasan, empati menjadi kunci. Jurnalis tidak boleh mengeksploitasi penderitaan demi sensasi atau mengejar trafik. Kode etik bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi kepercayaan publik terhadap media.

Menolak menyebarkan hoaks, tidak memfitnah, serta bersedia melakukan koreksi atas kekeliruan adalah bagian dari komitmen seorang jurnalis profesional. Di era digital yang penuh disinformasi, jurnalis dituntut tetap tegak berdiri di atas kebenaran dan profesionalisme.

Dengan menjunjung tinggi etika, akurasi, dan tanggung jawab, jurnalis tidak hanya menyampaikan berita, tetapi turut menjaga stabilitas sosial dan mencerdaskan publik. Karena sejatinya, jurnalisme yang baik adalah jurnalisme yang berpihak pada fakta—bukan pada opini atau kepentingan sempit.

Salamakki tapada salama’.

Oleh: Syam M. Djafar

Barru, 9 Juni 2025

Posting Komentar untuk "Catatan Lepas, Syam M. Djafar: Kepercayaan Publik Bergantung pada Integritas Jurnalis"