Aktivis HMI Barru: Waspada Aksi Unjuk Rasa yang Ditunggangi


BARRU - Tensi politik Pemilihan Langsung Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Barru mulai panas. Terbaru, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK) kembali diserang isu miring. 

Sebagai pasangan yang diunggulkan, SS-AK memang kerap menjadi sasaran fitnah hoaks. Salah satunya terkait surat pengunduran diri Aska Mappe dari kepolisian. Bahkan, isu tersebut sempat disorot lebih tajam oleh sejumlah  pendukung rivalnya, yakni dengan melaksanakan unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barru.

Padahal sangat nyata jika syarat Aska untuk maju di Pilkada Barru sudah terpenuhi. Termasuk tanda tangan langsung Kapolri mengenai surat yang diajukan eks perwira menengah di Polda Sulselbar tersebut.

Hal ini pun mengundang simpati dari para aktivis di Kabupaten Barru. Pasalnya, Pilkada damai yang dicita-citakan di Bumi Kota Hibridah ini dapat dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Tentu hal ini wajib dihindari oleh siapapun karena hanya akan mengorbankan warga .

Kepala Bidang (Kabid) Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Barru, Taufik Ikram Achlak mengatakan jika seluruh pasangan calon dan para pendukungnya harus menahan diri.

"Pilkada damai harus jelas didahulukan dari apapun. Sebab persaingan politik ini hanya akan berlangsung lima tahun. Sedangkan persaudaraan, kekeluargaan, dan pertemanan itu selamanya akan ada diantara dan sesama warga," kata Ikram saat dimintai tanggapannya.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrai (STIA) Al-Gazali Barru ini menilai, bahwa calon pemimpin harus bersaing sehat dengan beradu ide dan gagasan dengan menunjukkan kelebihan masing-masing. Karena itu, kata dia, unjuk rasa di depan KPU Barru itu tidak perlu dilakukan dan dibesar-besarkan.

"Saya kira tindakan demonstrasi seperti yang dilakukan rival SS-AK saya rasa tidak perlu. Pilkada yang baik itu dengan menunjukkan kelebihan dan beradu ide dan gagasan. Bukan cara-cara seperti demo, karena ini bisa memunculkan konflik yang dapat menghambat proses Pilkada," katanya.

Ia menduga jika aksi demo yang menyerang pasangan SS-AK menjelang pencoblosan Pilkada di KPU Barru punya maksud tertentu. Walau demikian, kata Ikram, dirinya tidak dapat menyimpulkan secara sepihak wacana pasti akan hal ini.

"Saya tidak bisa menyimpulkan apakah ini bentuk ketakutan kah atau mereka panik. Yang jelas cara-cara seperti ini menurut saya tidak seharusnya dilakukan. Karena Pilkada ini sensitif apalagi sudah mendekati pencoblosan, sangat rawan terjadi gerakan yang ditunggangi," jelasnya. (*)

Posting Komentar untuk "Aktivis HMI Barru: Waspada Aksi Unjuk Rasa yang Ditunggangi"