BARRU – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Barru sukses menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Barru di Persimpangan: Antara Stigma Kemiskinan Investor dan Harapan Pembangunan Daerah”. Kegiatan ini menjadi momentum reuni ide bagi para kader dan alumni HMI yang kini mengabdi di berbagai lini strategis daerah.
Diskusi ini menghadirkan tokoh-tokoh kunci yang berlatar belakang kader HMI, di antaranya Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin, serta jajaran pengurus KAHMI Kabupaten Barru yang memberikan perspektif intelektual khas organisasi hijau hitam.
Perspektif Kader di Birokrasi Pemda
Ardi Susanto, yang juga merupakan kader HMI yang kini berkiprah di birokrasi Pemerintah Daerah, memaparkan pandangannya mengenai kondisi investasi. Ia menekankan perlunya keberanian dalam mengevaluasi kebijakan pembangunan.
“Sebagai kader, semangat kita adalah membawa perubahan. Kita terus mendorong evaluasi capaian pembangunan agar stigma 'miskin investor' bisa kita patahkan bersama melalui sinkronisasi regulasi dan kemudahan akses bagi pihak luar,” ungkap Ardi.
Legislatif: Pengawalan Program Berbasis Aspirasi
Senada dengan itu, Herman Jaya, anggota Komisi II DPRD Barru yang juga kader HMI, menegaskan peran legislatif dalam mengawal setiap kebijakan agar tetap pro-rakyat namun tetap ramah investasi. Ia melihat tanggung jawab ini sebagai amanah kader di parlemen.
“Kami di DPRD memastikan bahwa fungsi legislasi harus sinkron dengan kebutuhan lapangan. Peran kader di legislatif adalah menjadi jembatan agar setiap program pembangunan memiliki dampak nyata bagi masyarakat Barru,” jelas Herman.
Pemuda: Menjaga Nalar Kritis dan Inovasi
Mewakili elemen Aktivis Pemuda selaku kader HMI, Fahrul menekankan bahwa HMI akan terus menjadi mitra kritis bagi pemerintah. Menurutnya, inovasi pemuda adalah kunci memecah kebuntuan pembangunan.
“Kader HMI bukan sekadar penonton. Kami ingin memastikan partisipasi pemuda dalam ekonomi kreatif dan pendidikan benar-benar terakomodasi demi menjawab kompleksitas tantangan daerah ke depan,” tegas Fahrul.
Diskusi ini membuktikan bahwa sinergitas antar kader yang menduduki posisi strategis di birokrasi, legislatif, dan organisasi mahasiswa mampu melahirkan gagasan inklusif demi kemajuan Kabupaten Barru.


Posting Komentar untuk "Gebrakan HMI Barru: Menantang Stigma 'Miskin Investor' Lewat Dialog Strategis"